Cerita Tentang Gunung dan Laut

Aku pernah berjalan di atas bukit

Tak ada air

Tak ada rumput

Tanah terlalu kering untuk ditapaki

Panas selalu menghantam kaki dan kepalaku

Aku pernah berjalan diatas laut

Tak ada tanah

Tak ada batu

Air selalu merayu

Menggodaku masuk ke dalam pelukannya

Tak perlu tertawa atau menangis

Pada gunung dan laut

Karena gunung dan laut

Tak punya rasa

Aku tak pernah melihat gunung menangis

Biarpun matahari membakar tubuhnya

Aku tak pernah melihat laut tertawa

Biarpun kesejukkan bersama tariannya

Source: bidorbuy.co.za

 

Lagi suka Payung Teduh, apalagi lagu yang ini. Kemarin abis nyari album pertamanya tapi nggak dapet huhu akhirnya beli yang Dunia Batas aja, nggak apa-apa masih ada salah satu lagu favorit, Untuk Perempuan Yang Sedang di Pelukan. Lagunya.........manis. #bukankode

Angels have no thought of ever returning you

Would they be angry if I thought of joining you?

Senz'ombra di dubbio by dermamred

Gloomy Sunday, English version

Lyric by Sam M. Lewis

Dessert: Worms

Aloha~

Kemarin sambil nunggu Magrib, iseng-iseng bikin ini.

Fotonya diterangin abisnya gelap

Ini juga diterangin hahaha.

Ini diaaaa cara bikinnya (urutan bawah ke atas) :
1. Wafers apa aja, dihancurin dulu tapi jangan sampai terlalu bubuk soalnya ceritanya batu-batu gitu deh.
2. Nutella! Berhubung di rumah adanya ini, jadinya dipake. Kalau adanya selai cokelat gitu yaa pakai aja, tapi susu kental manis not recommended yah, soalnya terlalu encer nanti oreonya tenggelam.
3. Sangat direkomendasikan Oreo...ceritanya tanah gitu. Dihancurin dulu sampai agak bubuk juga nggak apa-apa. Maybe you can try another, manfaatkan bahan-bahan yang ada di rumah aja, nggak usah repot-repot beli dulu.
4. Gummy worm! pakai apa aja bisaa, kalau gue sih pakenya Yuppi hehehe.
5. Daaan daun mint. Ceritanya supaya ada hijau-hijaunya kayak cacing yang ngumpet di sela-sela daun. 

Bahan-bahan yang gue pakai, bisa diganti apa aja kok.

Inspiration:

Source: delightfuldessert.blogspot.com

Hehehehe... Akhirnya bisa ngepost kayak ginian juga. Rasanya dijamin enak deh, tapi agak giung (giung itu dalam bahasa Indonesia-nya apa yah?) manis banget soalnya..

Correction Pen

Sadar nggak, sih, kalau kita terkadang sering melakukan kesalahan berulang karena kita tau kesalahan itu bakal bisa 'dibereskan' dengan mudah?

Jadi, tadi saya lagi ngerangkum biologi di kertas selembar. Biasanya saya nulis pakai pensil, alasannya: supaya kalau salah ngapusnya gampang. Sayangnya, pensil mekanik yang biasa saya pakai nggak tau di mana. Karena malas harus nyari-nyari dulu, akhirnya saya memutuskan buat pakai pulpen. Saya berusaha untuk nggak melakukan kesalahan ketika nulis (kadang-kadang saya agak perfeksionis), tapi ujung-ujungnya salah juga gara-gara ketuker antara glikolipid dan glikoprotein. Bete, akhirnya mau nggak mau pinjem tipp-ex punya Ade dulu. Setelah selesai dipakai, saya taruh tipp-ex nya di dekat saya supaya nanti kalau butuh lagi mudah diambil. Eeh, nggak lama kemudian saya salah nulis lagi dan seterusnya. Kenapa ya? Apa karena ada tipp-ex saya jadi ngegampangin kalau salah bisa langsung dihapus dan jadi nggak hati-hati lagi? Bisa jadi, sih. Yah, walaupun begitu saya sadar juga kalau rangkuman saya akan jauh lebih bersih dan rapi kalau nggak ada bekas tipp-ex dimana-mana.

Jadi, kalau salah satu diantara sodara-sodara sekalian yang punya tipp-ex buat ngehapus kesalahan-kesalahan yang pernah sodara lakukan, kasih tau saya ya.

Kotornya Udara Kota Kita

9 Agustus 2013

Foto ini diambil dari tempat paragliding di Puncak H+1 lebaran lalu. Kelihatan nggak itu yang kayak kabut warna abu-abu? Iya, itu karena saking banyaknya polusi di udara. Kotor banget ya, kesannya suram gimanaaa gitu. Lama-lama Bogor-Jakarta bisa kayak gini nih,

Source: mexicoairpollution.moonfruit.com

Yaaaah, jadi kalau mau menghirup udara yang masih bersih dan tidak (atau belum?) tercemar, tinggal di puncak Salak aja deh.